Pada 67 tahun lalu, penduduk Jepang di Kota Hiroshima dan sekitarnya
menjadi korban tragedi ledakan bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat.
Ledakan dahsyat yang memusnahkan hampir seluruh kota itu menjadi
senjata pamungkas AS untuk mengakhiri Perang Dunia Kedua.
Menurut stasiun berita BBC,
misi bom atom itu berdasarkan instruksi langsung dari Presiden AS,
Harry S. Truman. Mengumumkannya di atas kapal perang USS Augusta, yang
berada di Laut Atlantik, Truman mengatakan, bom atom itu berkekuatan
2.000 kali lebih dahsyat dari bom terbesar yang pernah ada pada saat
itu.
Mulanya, yang menjadi sasaran misi bom atom AS adalah
Jerman. Namun, berhubung Jerman sudah menyerah pada awal Mei 1945 --yang
sekaligus mengakhiri Perang Dunia Kedua di Eropa--, maka sasaran
dialihkan ke Jepang.
Hiroshima menjadi target pertama, karena
dianggap sebagai salah satu pusat logistik bagi pasukan Jepang, yang
gigih berperang di Asia Pasifik. Bom atom itu mencerminkan sikap AS,
yang ingin segera mengakhiri Perang Dunia Kedua di kawasan itu.
Maka,
pada 6 Agustus 1945, AS mengerahkan pesawat pengebom jarak jauh B-29
Superfortress untuk menjatuhkan bom di Hiroshima. Menurut perhitungan
AS, senjata pemusnah massal itu meledak pada pukul 8.15 waktu setempat.
Berkekuatan
setara hingga 15.000 TNT, diameter daya hancur bom itu hingga seluas 13
kilometer persegi. Lebih dari 60 persen bangunan yang ada di Hiroshima
langsung rata dengan tanah.
Menurut data pemerintah Jepang,
tragedi itu menewaskan sedikitnya 118.661 jiwa. Namun, angka itu
bertambah menjadi 140.000 jiwa, baik karena terkena ledakan langsung bom
atom maupun radiasi yang ditimbulkan. Kalaupun ada yang selamat, banyak
warga di kota yang berpenduduk 350.000 jiwa itu menderita sakit jangka
panjang maupun cacat seumur hidup.
Belum ada sikap dari Jepang,
tiga hari kemudian, AS menjatuhkan lagi bom atom. Kali ini di Kota
Nagasaki. Bom ini menewaskan hampir 74.000 jiwa.
Dua kali
dijatuhi bom atom dan setelah muncul pernyataan perang dari Uni Soviet,
Kekaisaran Jepang pada 15 Agustus 1945 akhirnya menyerah tanpa syarat
kepada pasukan Sekutu pimpinan AS. (art)
Satu gambar yang cukup menjelaskan betapa mengerikannya sebuah langkah penting yang diambil demi mengakhiri peperangan skala besar tersebut.
sumber >>> http://dunia.news.viva.co.id/news/read/341959-6-8-1945--tragedi-bom-atom-di-hiroshima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar